Saturday, December 27, 2008
Merry Xmas and Happy New Year
This is just for fun, not a project :) (i also need my holiday, hahaha)
Merry Christmas and Happy New Year to all of you!
Thursday, December 25, 2008
Buku komputer lagi
Another book bernuansa teknologi komputer. Sempat nggak pede, jarang bikin cover untuk tema IT dan komputer, tapi kalau nggak dicoba nggak akan tahu, kan? :) Ini beberapa alternatifnya, konsep awalnya dari penerbit clean, dominan ke putih (jadi yang alternatif warna hitam di kiri bawah itu pasti langsung coret deh, hehe), akhirnya diambil cover yang gambar bola dunia. Content bukunya cukup menarik, jadi di cover depan aku cantumin beberapa point menarik dari isi si buku.
Posting lagi...
Setelah lamaaa banget gak online, huahh akhirnya posting lagi...! Buku kali ini nuansanya teknologi, hihi tapi tetep eksekusi ujung-ujungnya ilustrasi imut juga. Waktu terima judulnya untuk dibuat cover seneng, soalnya sesuai hobi nge-blogku. Warna ilustrasinya dibuat cerah, dan fokus utamanya ke judulnya, jadi fontnya juga dipilih yang agak unik dan gampang kebaca... Ilustrasinya sengaja dibuat gender cowok, soalnya kalau cewek ntar jadinya kayak cewek metropop lagi maen internet dungs, hehehe...
Thursday, October 30, 2008
Life was like a box of chocolates
"Life was like a box of chocolates. You never know what you're gonna get."-Forrest Gump
>> But i want more and more boxes of chocolate :p
Wednesday, October 29, 2008
Ratu Adil Mentas
Design for the book titled "Ratu Adil Mentas". This book tells about the Javanese legend, Satrio Piningit, the next Indonesian Leader who will bring us into brighter day. I made the visual looks like javanese culture, secret leader, kind of mysterious person, and quite mystical with blue and dark color (except design number 2) , and some ornaments.
Then, which is one of these have been selected as its cover? No one. Hahaha...
This is the final cover, thanks a lot to Mr. Wajendra who gave me this JPEG format for being uploaded here :)
Visit more : Ratu Adil Mentas
Sunday, October 26, 2008
Kesan Pertama Ada pada Sampul Buku
Sumber: Kompas
The first impression means everything! Demikian kalimat utama yang terpampang dalam salah satu website yang menawarkan jasa pembuatan sampul buku. Tulisan tersebut cukup menyiratkan pesan bahwa desain sampul buku itu sangat penting bagi keberadaan sebuah buku.
SEDEMIKIAN pentingnya hingga menyadarkan para penerbit bahwa para pembeli buku kini tidak hanya sekadar tertarik pada isi buku yang dijajakan, namun juga pada visualisasi sampul. Bahkan, sering kali sampul buku diposisikan sebagai pintu utama bagi calon pembeli untuk melihat lebih lanjut sebuah buku.
Hawe Setiawan, editor Penerbit Pustaka Jaya, mengungkapkan bahwa tidak dapat dimungkiri sampul telah menjadi etalase bagi sebuah buku di hadapan pembaca. "Yang sangat terasa kalau sedang pameran, orang melihat buku sering kali sepintas saja, kalo tampilannya menarik, baru orang memutuskan mendekat dan membeli," ujar Hawe.
Pengamatan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian buku ini menarik untuk dikaji. Pasalnya, keberadaan sampul buku semenjak kemunculannya yang pertama kali-sejak dicetaknya kitab suci-masih berfungsi sebatas sebagai pelindung isi naskah yang telah disatukan. Kini, ketika buku telah menjadi salah satu komoditas, cara menyajikan pelindung isi naskah pun telah berubah, fungsi keindahan dan nilai bisnis dari sebuah sampul buku menjadi perhatian utama penerbit.
Di Indonesia sendiri, sampul buku mulai dikenal ketika masuknya buku-buku berjilid yang dibawa oleh orang Belanda. Tipografi di depan sampul masih sangat klasik dan konvensional dengan teknologi huruf timah. Namun, lambat laun ketika teknologi desain grafis semakin berkembang, para pembuat sampul buku menjadi lebih kreatif menghasilkan beragam kreasi sampul buku. Di awal tahun 1970-an, misalnya, teknologi offset sudah memungkinkan penggunanya untuk memindahkan gambar pada sampul buku, bahkan untuk mencetak sebuah karya perupa seperti yang sudah dipraktikkan oleh Penerbit Pustaka Jaya. Perkembangan demikian semakin mendorong nilai-nilai estetika sebuah buku bersama sampulnya.
Dalam teknologi percetakan dan desain grafis semakin terpacu oleh semakin ketatnya persaingan bisnis di dunia penerbitan buku. Dalam persaingan bisnis, para pelaku yang terlibat di dalamnya berlomba untuk memasarkan produknya agar konsumen berminat melihat dan membelinya. Kini, salah satu strategi bisnis dalam menjual buku adalah membuat tampilan fisiknya menarik, yaitu melalui desain sampul bukunya. Strategi ini diakui oleh beberapa penerbit hingga mereka merasa perlu mendesain sebuah sampul buku dengan baik. Pengalaman Penerbit Kiblat, Bandung, menarik dipaparkan. Bagi penerbit ini, untuk meraih pasar yang bagus tidak cukup hanya dengan membangun jaringan distribusi yang baik, namun harus dibarengi dengan tampilan fisik yang menarik pula. Sebelumnya, penerbit, yang berfokus pada penerbitan buku-buku sastra Sunda, ini sempat mengalami kecemasan karena sastra Sunda kurang disukai khalayak. Dalam kecemasan, mereka mencoba strategi baru, yaitu mencetak buku-buku sastra Sunda dengan tampilan fisik yang menarik sebagaimana tren sampul buku yang terjadi saat ini. "Ternyata pasar antusias dengan buku-buku Kiblat," ujar Rahmat Taufik. Kurun waktu dua tahun terakhir sudah 40 buku berbahasa Sunda yang mereka terbitkan dengan respons pembeli cukup baik. Penggantian sampul buku juga diyakini oleh Dorothea Rosa Herliany tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga kesan masyarakat terhadap penerbit.
SEDEMIKIAN pentingnya hingga menyadarkan para penerbit bahwa para pembeli buku kini tidak hanya sekadar tertarik pada isi buku yang dijajakan, namun juga pada visualisasi sampul. Bahkan, sering kali sampul buku diposisikan sebagai pintu utama bagi calon pembeli untuk melihat lebih lanjut sebuah buku.
Hawe Setiawan, editor Penerbit Pustaka Jaya, mengungkapkan bahwa tidak dapat dimungkiri sampul telah menjadi etalase bagi sebuah buku di hadapan pembaca. "Yang sangat terasa kalau sedang pameran, orang melihat buku sering kali sepintas saja, kalo tampilannya menarik, baru orang memutuskan mendekat dan membeli," ujar Hawe.
Pengamatan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian buku ini menarik untuk dikaji. Pasalnya, keberadaan sampul buku semenjak kemunculannya yang pertama kali-sejak dicetaknya kitab suci-masih berfungsi sebatas sebagai pelindung isi naskah yang telah disatukan. Kini, ketika buku telah menjadi salah satu komoditas, cara menyajikan pelindung isi naskah pun telah berubah, fungsi keindahan dan nilai bisnis dari sebuah sampul buku menjadi perhatian utama penerbit.
Di Indonesia sendiri, sampul buku mulai dikenal ketika masuknya buku-buku berjilid yang dibawa oleh orang Belanda. Tipografi di depan sampul masih sangat klasik dan konvensional dengan teknologi huruf timah. Namun, lambat laun ketika teknologi desain grafis semakin berkembang, para pembuat sampul buku menjadi lebih kreatif menghasilkan beragam kreasi sampul buku. Di awal tahun 1970-an, misalnya, teknologi offset sudah memungkinkan penggunanya untuk memindahkan gambar pada sampul buku, bahkan untuk mencetak sebuah karya perupa seperti yang sudah dipraktikkan oleh Penerbit Pustaka Jaya. Perkembangan demikian semakin mendorong nilai-nilai estetika sebuah buku bersama sampulnya.
Dalam teknologi percetakan dan desain grafis semakin terpacu oleh semakin ketatnya persaingan bisnis di dunia penerbitan buku. Dalam persaingan bisnis, para pelaku yang terlibat di dalamnya berlomba untuk memasarkan produknya agar konsumen berminat melihat dan membelinya. Kini, salah satu strategi bisnis dalam menjual buku adalah membuat tampilan fisiknya menarik, yaitu melalui desain sampul bukunya. Strategi ini diakui oleh beberapa penerbit hingga mereka merasa perlu mendesain sebuah sampul buku dengan baik. Pengalaman Penerbit Kiblat, Bandung, menarik dipaparkan. Bagi penerbit ini, untuk meraih pasar yang bagus tidak cukup hanya dengan membangun jaringan distribusi yang baik, namun harus dibarengi dengan tampilan fisik yang menarik pula. Sebelumnya, penerbit, yang berfokus pada penerbitan buku-buku sastra Sunda, ini sempat mengalami kecemasan karena sastra Sunda kurang disukai khalayak. Dalam kecemasan, mereka mencoba strategi baru, yaitu mencetak buku-buku sastra Sunda dengan tampilan fisik yang menarik sebagaimana tren sampul buku yang terjadi saat ini. "Ternyata pasar antusias dengan buku-buku Kiblat," ujar Rahmat Taufik. Kurun waktu dua tahun terakhir sudah 40 buku berbahasa Sunda yang mereka terbitkan dengan respons pembeli cukup baik. Penggantian sampul buku juga diyakini oleh Dorothea Rosa Herliany tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga kesan masyarakat terhadap penerbit.
Ia menuturkan, kumpulan cerpennya Perempuan Yang Menunggu awalnya diterbitkan hanya 2.000 eksemplar. Selama lima tahun lamanya Rossa tidak pernah mendengar kabar cetakan pertama bukunya tersebut, apakah habis terjual atau tidak. Akhirnya, Rossa memutuskan menerbitkan ulang bukunya di penerbitannya sendiri dengan membuat sampul sendiri yang jauh lebih menarik. Hasilnya sangat memuaskan, yaitu 1.500 eksemplar bukunya habis dalam waktu 6 bulan, bahkan mengalami cetak ulang. Meski tidak dilakukan penelitian khusus bahwa peningkatan penjualan disebabkan oleh sampul buku, tidak menutup kemungkinan sampul yang eye catching mampu memikat pembeli. Bahkan, secara tidak terduga sampul buku kumpulan cerpen tersebut justru menjadi brand image terhadap penerbitannya. "Sekarang, walaupun sudah ada kumpulan cerpen yang lain, orang tetap mengingat yang itu saja," kata pemilik penerbitan Indonesiatera ini. Di mata Priyanto Sunarto, pengajar senior Desain Komunikasi Visual Institut Teknologi Bandung, tuntutan akan tampilan sampul buku yang lebih baik, selain disebabkan oleh persaingan pasar dan perkembangan teknologi komputer, juga dapat dimungkinkan oleh pengalaman visual yang semakin baik dari masyarakat. Ia melihat masyarakat saat ini dapat membedakan desain sampul buku yang modern dan yang sudah ketinggalan zaman. Dalam kondisi seperti itu, para penerbit semakin merasa perlu menciptakan imaji dengan membangun konsep pada tiap jenis terbitannya. Anas Syahrul Alimi, pimpinan Penerbit Jendela dan Pustaka Sufi, misalnya, sangat menyadari hal demikian. Dalam praktik penerbitan, Anas kerap menyertakan simbol Islam untuk terbitan Pustaka Sufi dan gaya klasik untuk Jendela. Ilustrasi buku-bukunya sering kali diambil dari buku-buku impor yang kemudian diberi credit title. Pengalaman visual konsumen itu juga dirasakan oleh Anas dari hasil pengamatannya. Ia melihat pertama kali orang melihat buku dari sampul depan kemudian penulis dan sampul belakang. "Ada orang membeli buku bukan karena isi buku, tetapi karena sampulnya," lanjut Anas. Apalagi bagi orang yang sangat apresiatif terhadap karya seni rupa, isi menjadi tidak penting lagi, tetapi visualisasi yang ditampilkan sampul buku.
Menelisik Jejak Sampul Buku
Sampul buku tak dimungkiri adalah iklan untuk menarik pembeli sebelum teks di dalamnya dibaca. Namun demikian, sampul buku yang didesain sedemikian rupa menjadikan buku tidak sekadar sebagai informasi, melainkan sesuatu yang menunjukkan nilai hubungan antara si pembuat buku dan pembacanya. Pada awalnya sampul buku dikaitkan dengan fungsi penjilidan buku dan tidak memiliki elemen dekoratif. Sampul-sampul buku yang didesain khusus baru muncul pada abad 19 di Inggris. Salah satu buku yang menjadi pembicaraan pada masa itu di Inggris adalah The Yellow Book, an Illustrated Quarterly, Volume One, April 1894 dengan desainer Aubrey Beardsley dan Oscar Wilde. Setelah tahun 1900, sampul buku mulai dianggap sesuatu yang umum digunakan meskipun sebagian besar bentuknya hanya mengulang cetakan dari penjilidan buku. Ada beberapa buku yang juga menambahkan informasi di sampul belakang, tetapi hanya sedikit buku yang mencantumkan semacam ringkasan isi buku sebagai sebuah promosi. Gambar-gambar biasanya banyak digunakan untuk buku-buku tertentu, terutama buku cerita anak-anak. Adanya persaingan yang cukup tinggi di dunia perdagangan buku pada masa menjelang perang dunia pertama, membuat beberapa penerbit merasakan perlunya buku digarap oleh desainer khusus, seperti halnya para perempuan memiliki penjahit khusus untuk desain baju-baju mereka. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa sampul buku akan mendongkrak nilai tambah buku. Sayangnya, perkembangan ini terpaksa berhenti selama perang dunia pertama dan pulih kembali setelah tahun 1920-an hingga 1930-an. Selama periode ini, terjadi perkembangan periklanan dan studi mengenai penjualan. Tingginya angka penjualan pada barang-barang bermerek dan komoditas dengan kemasan khusus, memberi inspirasi pada para penerbit untuk membangun sebuah citra produk dan menciptakan berbagai genre buku yang mudah dikenali oleh para pembaca. Pada masa itu, citra visual juga mulai dikenal luas masyarakat setelah penemuan "gambar hidup" atau film. Akibatnya, para pembaca mulai terbiasa menikmati citra visual sebaik membaca teks tertulis. Pejalanannya, perkembangan teknologi separasi warna turut mempengaruhi kualitas efek visual yang lebih tajam. Teknologi ini pun ikut menghidupkan kegiatan akademis sehingga para penerbit saat itu bisa berkolaborasi dengan akademisi di bidang seni desain. Situasi seperti ini dan ditambah dengan kondisi pasar yang lesu setelah depresi ekonomi pada gilirannya berpengaruh mengaburkan batas antara seni "komersial" dan seni "tinggi".
Peluncuran buku-buku dari Penerbit Penguin Books mengubah sejarah penerbitan buku, khususnya di Inggris menjelang tahun 1940-an. Penerbit ini berhasil menciptakan citra produk melalui desain sederhana sampul buku-bukunya, termasuk penciptaan simbol penguin dan pemilihan jenis paperback yang membuat harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan buku-buku penerbit lain yang umumnya dicetak dengan hardback. Penguin juga membuat ciri khas warna untuk setiap jenis buku yang diterbitkannya: jingga untuk buku fiksi, biru gelap untuk biografi, hijau untuk buku tentang kriminalitas dan misteri.
Era tahun 1960-an hingga tahun 1970-an terjadi lonjakan buku-buku paperback, mengikuti jejak penerbit Penguin. Masa ini, buku-buku terbitan Penguin tetap memakai karakter khas untuk setiap jenis buku, namun elemen visual dengan gambar-gambar menarik tampak lebih dominan dibandingkan dengan elemen visual huruf pada awal berdirinya Penguin. Penemuan teknologi pencetakan berwarna yang murah, airbrushing serta lettraset ikut mendorong perkembangan ini. Terlebih pemakaian komputer memungkinkan para desainer bereksplorasi tanpa batas.
Saat ini, teknologi kembali beraksi. Teknologi memungkinkan kehadiran buku-buku digital atau e-book. Namun, sekalipun kini mulai mengisi pasar, tidak otomatis membuat era buku- buku Guttenberg berakhir. Paling tidak belum saatnya.
Peluncuran buku-buku dari Penerbit Penguin Books mengubah sejarah penerbitan buku, khususnya di Inggris menjelang tahun 1940-an. Penerbit ini berhasil menciptakan citra produk melalui desain sederhana sampul buku-bukunya, termasuk penciptaan simbol penguin dan pemilihan jenis paperback yang membuat harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan buku-buku penerbit lain yang umumnya dicetak dengan hardback. Penguin juga membuat ciri khas warna untuk setiap jenis buku yang diterbitkannya: jingga untuk buku fiksi, biru gelap untuk biografi, hijau untuk buku tentang kriminalitas dan misteri.
Era tahun 1960-an hingga tahun 1970-an terjadi lonjakan buku-buku paperback, mengikuti jejak penerbit Penguin. Masa ini, buku-buku terbitan Penguin tetap memakai karakter khas untuk setiap jenis buku, namun elemen visual dengan gambar-gambar menarik tampak lebih dominan dibandingkan dengan elemen visual huruf pada awal berdirinya Penguin. Penemuan teknologi pencetakan berwarna yang murah, airbrushing serta lettraset ikut mendorong perkembangan ini. Terlebih pemakaian komputer memungkinkan para desainer bereksplorasi tanpa batas.
Saat ini, teknologi kembali beraksi. Teknologi memungkinkan kehadiran buku-buku digital atau e-book. Namun, sekalipun kini mulai mengisi pasar, tidak otomatis membuat era buku- buku Guttenberg berakhir. Paling tidak belum saatnya.
Thursday, October 16, 2008
No Title
This is an illustration for a children book but i canceled this job in the middle of the process for some reason, hehehhh... ;p
But the book is coming soon now (with illustration from another people, of course...) , i think it's okay to put it here in my blog :)
Friday, September 12, 2008
Sejuta Warna Dunia Mia
Sejuta Warna Dunia Mia berkisah tentang seorang gadis yang unik. Bagi dirinya, suara, angka dan huruf memiliki warna. Jadi, ketika masalah di sekolah memaksa Mia mengungkapkan rahasianya, dia merasa seperti orang gila. Namun, benarkah semua itu hanya imajinasi Mia? Ataukah dia menderita penyakit tertentu?
Ilustrasi ceria dengan warna-warni yang "aneh", pohon tidak selalu berwarna hijau, rumput tidak selalu berwarna hijau menggambarkan "Dunia Mia" yang memang berbeda dari anak-anak sebayanya. Tambahan icon seorang cewek yang sedang mengecat di latar depan melambangkan bahwa dunia penuh warna itu adalah dunia ciptaan Mia, ia sendiri yang memiliki dunia itu, orang lain tidak.
Friday, August 8, 2008
Princess Masako
Buku ini mengisahkan drama dan nestapa Masako Owada, perempuan modern yang hidup di tengah sistem tradisional Kerajaan Jepang. Tak bisa menghasilkan keturunan lelaki guna menjaga keberlangsungan dinasti kerajaan yang telah berusia lebih dari 2600 tahun, Putri Masako terpaksa menanggung tekanan berat dari the Imperial Household Agency (Kunaicho). Bagai burung yang hidup dalam sangkar emas, batin Masako menjerit meski status sosialnya sebagai Putri Mahkota tergolong mulia.
Cover bernuansa merah dengan hiasa bunga Sakura menggambarkan suasana hati Princess Masako yang penuh keberanian tapi sekelilingnya dipenuhi tekanan. Gambar boneka wanita Jepang bernuansa wajah sendu menggambarkan situasi Masako yang sering "disetir" untuk mengikuti keinginan lingkungan sekitarnya.
Rahasia Tempat Kerja
Ilustrasi untuk buku Rahasia Tempat Kerja Penuh Semangat dan Menyenangkan. Ilustrasi bernuansa menyenangkan (fun) , eye catching, dan ceria. Gambar api sebagai latar belakang menggambarkan semangat tinggi, karyawan yang berpose berlari sambil tertawa juga menggambarkan suasana yang menyenangkan saat melakukan pekerjaan.
Buku yang tidak terlalu tebal ini berisi tips-tips untuk bekerja dengan semangat tinggi di lingkungan kantor, membangun hubungan dengan karyawan, dan cara mengembalikan semangat karyawan yang menurun di masa sulit.
www.serambi.co.id
Tuesday, July 29, 2008
Diary Si Musuh Geng Kodok
Another illustration for children's book. I've got the concept of illustration from the editor, then i tried to make it bright, colorful, and fun.
First concept, the illustration was composed with some children's favourite like candies, biscuit, etc. And i made the background "taste" like "wood", so you can feel the situation of "camping" as the illustration.
Finally, the last concept contains red as the main color.This is brighter, and very eye catching.
http://www.penerbitatria.com/
First concept, the illustration was composed with some children's favourite like candies, biscuit, etc. And i made the background "taste" like "wood", so you can feel the situation of "camping" as the illustration.
Finally, the last concept contains red as the main color.This is brighter, and very eye catching.
http://www.penerbitatria.com/
Monday, July 7, 2008
Wednesday, July 2, 2008
Siapkah Aku Menjadi Ibu?
My new book cover design, untuk buku bertema wanita, bernuansa pink, namun ilutrasi pada cover dibuat lebih berkesan "dewasa" pada eskspresi wajah (Berbeda dengan teenlit yang sangat fashion-illustration) . Ekspresi wajah lebih kalem, supaya berkesan "keibuan, sabar, tenang, dsb". Celana jeans membuat suasana lebih santai, dan wanita ini tetap bisa sibuk beraktivitas, walaupun sedang mengandung.
http://www.serambi.co.id/
http://www.serambi.co.id/
Beberapa alternatif lain saat membuat desain ini:
Friday, June 13, 2008
Tuesday, June 10, 2008
menonton dengan hati
Cover buku "Menonton dengan Hati" ini menggunakan konsep bola, sesuai dengan judulnya, sepak bola bukan melulu olahraga. Ia juga olah hati. Maka menonton sepak bola jangan hanya pakai mata jasmani, tapi juga mata batin. Dengan begitu, kita akan menimba aneka hikmat bagi kehidupan.
Sunday, May 25, 2008
Saturday, May 24, 2008
Etika
Salah satu buku John C. Maxwell, dengan nuansa khas "Maxwell" terletak di pemilihan tipografi yang kuat pada nama si penulis. Cover yang digunakan kali ini lebih ke jenis yang sedikit berbeda, yaitu dengan menonjolkan foto diri si pengarang.
awesome coaching
Awesome Coaching menggunakan desain simple berlatar belakang putih, dengan judul tulisan warna merah sebagai fokusnya. Warna putih bersih menggambarkan suasana formal dan profesional, maka font yang dipilih sebagai judul juga jeni font serif, untuk lebih menonjolkan nuansa "formal"nya. Gambar kompas di sebelah kiri atas melambangkan "arah, pedoman, coach".
Thursday, May 22, 2008
kesucian politik
Buku bertema politik ini menggunakan desain simple dengan gambar tetesan darah sebagai lambang perjuangan manusia dan sikap “heroik” selama ini dalam mwujudkan sebuah politik “suci”, agama dan politik di tengah krisis kemanusiaan.
Thursday, May 8, 2008
book of magic
Book of Magic adalah buku paling lama yang proses pengerjaannya buatku. Satu tahun! Pertama kali diserahi project ini, deg-degan stengah mati soalnya masi anak baruu... (nov’06) but klo nggak dicoba, nggak akan tahu, kan? Pengerjaannya sebenarnya mirip seperti buku-buku lainnya, cuma kesempatan ketemu para pengarangnya itu yang susah, karena schedule mereka yang slalu full. Dan pengarangnya bukan Deddy Corbuzier doang, ada 8 orang pesulap, aduuh makin komplitlah kesusahan cari schedule yang pas. Naskah yang masuk belum lengkap, jadi aku harus mengambil foto-foto mereka lagi untuk foto yang belum lengkap, kemudian menyusun seluruh isinya dari nol. Oya, konsep bukunya bernuansa gothic sesuai obrolanku dengan Deddy pada awal pembuatan. Setelah pengumpulan naskah (thanks to mr. Erick Wes’z yang banyak ngebantu disini) dilanjutkan dengan foto-foto, mulailah disetting isi dalamnya yang full color dan full gambar, karena ini buku trik sulap. Sambil bikin, lumayan lho, sambil belajar sulap juga, hehehe... Sampai akhirnya selesai cetak dan mulailah kesibukan launching yang waktu pengerjaannya sudah mepeeet banget. Tanggal 28 nov 07 di Gramedia Plaza Semanggi (2 tahun sebelumnya juga Deddy launching buku Mantra-nya disini) aku dan teman-teman tim promosi membuat puluhan poster di seluruh tempat “backlight” (itu lho, tempat poster di Gramedia yang ada lampu neonnya), nggak susah, tapi karena waktu mepet dan content buanyakkkk (ada gimmick kaos, undangan, poster, x banner, giant banner, dll) sempat membuat komputerku di kantor nge-hang berpuluh-puluh kali. Media yang datang juga lumayan banyak, acaranya lancar, hmm.. i think kecapekan selama setahun terbayar kok dengan tanda tangan gede-gede seluruh personilnya di bukuku :)
a new you!
A New You bercerita tentang bagaimana mengubah sikap negatif kita di kehidupan sehari-hari menjadi sikap yang lebih positif. Judul awalnya adalah Compassionte Coaching, namun untuk mempermudah penafsiran orang, dibuat judul yang baru ini. Makanya untuk cover berwarna biru aku banyak menambahkan warna cerah dan kontras seperti merah dan kuning, untuk mengekspresikan “calm” tapi sekaligus riang, bahwa isi buku ini menghibur, sama sekali nggak berat. Karena nuansanya yang ceria, pose orang di cover depan juga sedang berteriak riang sambil mengangkat tangan.
The Transparent Leadership salah satu buku favoritku, karena file di komputer dan hasil cetaknya hampir tidak meleset warnanya. Bernuansa biru gelap dan orang tanpa kepala untuk menggambarkan buku management yang formal, gambarnya melambangkan kata “transparent” dimana kepala yang tidak ada menggambarkan pikiran yang terbuka.
Tuesday, May 6, 2008
penyembuhan alternatif
Penyembuhan alternatif dengan batu mulia. Huih?? Saat membaca draft tentang buku ini, langsung alis mataku terangkat. Apalagi ada dua judul yang dibuat jadi satu seri, judul lainnya adalah penyembuhan alternatif dengan kristal. Isi buku tentang praktik memakai batu-batuan untuk penyembuhan, dilengkapi gambar-gambarnya dan cara pakainya. Maka kuputuskan untuk membuatnya seperti buku tanaman. Haha, idenya dari buku tanaman yang sedang menjamur akhir tahun 2006 itu, dimana biasanya komposisinya ada point-point penting di cover depan, dan gambar si tanaman, beberapa tulisan lain, sehingga cover depan menjadi “penuh”.
Itu yang diterapkan ke buku kristal ini, jadi nuansa formalnya tetap ada, untuk segala umur, dan bergambar si batu-batuan yang berwarna-warni untuk menarik perhatian dan mempermudah calon pembaca untuk mengerti langsung isi bukunya tentang apa. Setelah selesai cetak dan aku mendapat samplenya, sampai sekarang masih ada di ujung lemari bukuku, dan belum kebaca juga... :p
berpikir strategis
Berpikir Strategis adalah salah satu buku dengan cover yang dibuat lumayan terburu-buru. Sejujurnya favoritku adalah si alternatif kedua (yang ada gambar kepala botak di kiri bawah), karena pemilihan warnanya yang nggak biasa aku pakai. Cover yang dicetak berwarna biru tua dengan elemen huruf bertebaran dan wajah manusia di sebelah kiri, menjadikan judul buku berwarna kuning dan putih menonjol kuat. Huruf adalah lambang dari keberagaman yang melintas di otak kita sehari-harinya, wajah manusia melambangkan manusia sebagai si pemilik otak.
Bicara tentang Seks dengan Anak Anda
Bicara tentang Seks dengan Anak Anda juga buku favoritku. Haha, bukan karena judulnya. Visualnya agak sulit karena selain judulnya yang sensitif di negara ini, tapi juga karena ini adalah buku rohani! Semula dibuat alternatif vektor (alternatif 3) dengan nuansa seperti chicken soup, namun ternyata segmen si buku untuk para orangtua dalam membimbing anak-anaknya,wadooh.... nggak cocok. Alternatif kedua dibuat seperti galeri lukisan dengan lukisannya semua bergambar Adam dan Hawa, dan nuansa ungu (ungu melambangkan kata “passion”).Yang akhirnya dicetak adalah cover bernuansa orange itu. Ada simbol wanita dan pria yang besar berwarna pink dan biru muda, dan gambar vektor manusia pria dan wanita masing-masing sejak bayi, anak-anak, remaja, kemudian menjadi dewasa dan keduanya bertemu di tengah, sehingga fokus utama mengerucut ke arah tengah. Saat didisplay di rak buku, lumayan mencolok karena warnanya yang cerah dan kata “seks” yang dibuat besar ukuran hurufnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)